Polres Cianjur Gelar Mediasi Pasca Bentrok Antar Organisasi Masyarakat di Ciranjang

Cianjur - Polres Cianjur menggelar mediasi pasca bentrok organisasi masyarakat antara Ormas PP dan Ormas Sapu Jagat yang terjadi di Ciranjang, mediasi tersebut berlangsung di Aula Sat Intelkam Polres Cianjur, Jumat (30/08/2024).

Dalam mediasi tersebut dipimpin langsung oleh Kapolres Cianjur AKBP Rohman Yonky Dilatha, S.I.K., M.Si. M.H. dan dihadiri oleh Para Pejabat Utama Polres Cianjur serta ketua dan pengurus ormas PP dan Sapu Jagat.

Baca juga: Perubahan Iklim dinilai Tidak Hanya Menimbulkan Ancaman Fisik, Tetapi Juga Berpotensi Mengancam Hak Asasi Manusia

Kapolres Cianjur menyampaikan bahwa masalah ini sudah selesai disini, tidak ada lagi aksi susulan dan sampai kapanpun tidak akan terjadi, masing-masing pihak harus bisa untuk menahan diri menjaga ketertiban karena hal ini bisa membuat kedua belah pihak menjadi negatif di masyarakat.

"Penilaian itu dari masyarakat artinya bahwa mari kita sama-sama jaga Cianjur ini, dengan adanya Ormas dan LSM tentunya di bentuk untuk Cianjur ini tenteram, nyaman lohjinawi." ucap Kapolres Cianjur.

Baca juga: Anggota Polsek Warungkondang Kembali Laksanakan Patroli Ciptakan Kamtibmas Yang Aman

Kapolres Cianjur menjelaskan, untuk korban luka segera di temui keluarga nya masing-masing dan tentunya belum ada laporan kepada pihak kepolisian, dan kepolisian akan memproses apabila ada laporan apapun siapa masyarakat yang melapor akan di tindaklanjuti.

"Cukup ini yang terakhir apabila terjadi lagi akan kami proses, Cianjur akan ada agenda politik dan saya berharap situasi Cianjur kondusif, lebih baik kita bergembira tidak boleh terjadi lagi,  

Baca juga: Ciptakan Kamtibmas Yang Aman, Bhabinkamtibmas Desa Sukaratu Kembali Sambangi Warga

kami bukan musuh masyarakat." jelasnya.

Kapolres Cianjur berpesan kepada para ketua ormas untuk mengintruksikan kepada anggotanya agar tidak ada lagi yang keluar dan pulang ke rumah masing-masing lalu istirahat supaya kejadian serupa tidak terulang kembali.

Baca juga: Pakar Hukum Pidana Unpad Menyebut Tragedi di Stadion Kanjuruhan Bukan Peristiwa Pidana